hem, tadi gue nonton berita di tv, terus gue ngeliat berita yang isinya seorang ibu yg melahirkan bayi prematur-sekitar 5 bulan kalo gasalah- dan dia ngelahirinya dihalaman rumah tetangganya. you know what, itu semua gara2 dia ditolak sama EMPAT rumah sakit yg udh dia datengin buat melahirkan. dan itu hanya gara2 suaminya ga punya uang untuk biaya DP-nya.
miris banget gue waktu ngeliat berita kayak gitu.
emangnya nggak ada satupun dokter yang tergerak hatinya buat nolong si ibu itu?
bayangin dong, ditolak sama EMPAT rumah sakit disaat2 yang bener2 genting.
as you know aja, ya. karena bayi itu prematur-biasanya bayi prematur harus ditaruh di inkubator- dan ortunya ngga punya uang untuk biaya pengobatan, akhirnya sebagai ganti inkubator, bayinya ditaruh dibawah lampu duduk. .
dan begitu diwawancarai media, salah satu staf rumahsakit-atau apaaalaaah gitu- bilang dengan entengnya,''mungkin karena rumahsakit tidak punya cukup peralatan yang memadai. lalu, mungkin kehabisan tempat tidur.''
pengen gue gamparin!
pertama, kalo emg rumahsakit gapunya cukup alat yang memadai, kenapa mereka ngga tolong persalinanya, dan kalau memungkinkan dibantu sebisanya. ini malah menolak tanpa memberikan bantuan.
kedua, kalau memang kehabisan tempat tidur, memang itu tidak bisa diantisipasi, ya. tapi, masa mereka ngga punya tempat tidur cadangan?
tambah miris hati gue.
yg lebih menyedihkan lagi, bayi itu hanya bisa hidup selama 24 jam.
hiks..
kalau dijakarta, ''money talks.''
miris banget gue waktu ngeliat berita kayak gitu.
emangnya nggak ada satupun dokter yang tergerak hatinya buat nolong si ibu itu?
bayangin dong, ditolak sama EMPAT rumah sakit disaat2 yang bener2 genting.
as you know aja, ya. karena bayi itu prematur-biasanya bayi prematur harus ditaruh di inkubator- dan ortunya ngga punya uang untuk biaya pengobatan, akhirnya sebagai ganti inkubator, bayinya ditaruh dibawah lampu duduk. .
dan begitu diwawancarai media, salah satu staf rumahsakit-atau apaaalaaah gitu- bilang dengan entengnya,''mungkin karena rumahsakit tidak punya cukup peralatan yang memadai. lalu, mungkin kehabisan tempat tidur.''
pengen gue gamparin!
pertama, kalo emg rumahsakit gapunya cukup alat yang memadai, kenapa mereka ngga tolong persalinanya, dan kalau memungkinkan dibantu sebisanya. ini malah menolak tanpa memberikan bantuan.
kedua, kalau memang kehabisan tempat tidur, memang itu tidak bisa diantisipasi, ya. tapi, masa mereka ngga punya tempat tidur cadangan?
tambah miris hati gue.
yg lebih menyedihkan lagi, bayi itu hanya bisa hidup selama 24 jam.
hiks..
kalau dijakarta, ''money talks.''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar